Lintassumbar.id – Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah zona kuning covid-19. Walau kasus Covid sudah sedikit, Kabupaten Luhak Nan Tuo tersebut masih sedang menangani 3 pasien positif covid-19.
Untuk itu, proses belajar mengajar (PBM) di seluruh sekolah di Tanah Datar harus dilaksanakan dengan cara tatap maya atau dalam jaringan (daring) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau luar jaringan (luring).
“Seluruh tingkatan, baik SD, SLTP, maupun SLTA sederajat, karena Tanah Datar berada di zona kuning, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri kalau masih zona kuning aktivitas Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka dilarang,” kata Riswandi, Kepala Dinas Pendidikan Tanah Datar Riswandi.
Sebelumnya Tanah Datar sudah mendekati beralih ke zona hijau ketika tersisa 1 lagi pasien covid-19 yang belum sembuh. Tapi pekan lalu, terjadi lagi penambahan 3 orang warga Tanah Datar dinyatakan positif covid-19. Di mana ketiganya berasal dari Lubuk Bauak, Kecamatan Batipuh. 3 orang tersebut berasal dari keluarga yang sama.
Penambahan kasus positif ini membuat Tanah Datar tetap sebagai zona kuning. Karena untuk menjadi zona hijau, sebuah daerah harus nihil kasus covid, tidak ada penambahan kasus positif baru dalam satu bulan terakhir dan tidak ada warga yang meninggal karena covid dalam sebulan terakhir.
Riswandi menanbahkan Pemkab Tanah Datar akan melaksanakan PBM di seluruh sekolah secara daring dan PJJ luring selama 3 bulan ke depan. Bila situasi covid sudah benar-benar terkendali dan Tanah Datar sudah berubah menjadi zona hijau, pihaknya akan menggelar PBM tatap muka langsung dengan mematuhi protokol covid.
“Kita akan evaluasi dulu, usulan kita setidaknya dalam 3 bulan terhadap perkembangan kasus Covid-19, pertengahan Oktober akan kita tinjau lagi perkembangannya. Kalau keadaan semakin membaik, baru kita lakukan PBM tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tutup Riswandi.(Jamal)