Lintassumbar.id — Makin terangnya penyelesaian wabah covid-19 membuat berbagai elemen masyarakat kembali bergairah. Tak terkecuali para seniman dan penggerak kesenian di Forum Batajau Seni Piaman. Setelah vakum dari kegiatan Festival sepanjang 2020, kini forum yang terbentuk di akhir 2018 ini kembali bersiap untuk sejumlah kerja kesenian yang akan mereka laksanakan.
Sebuah pertemuan bertajuk “Bursa Tuan Rumah Batajau 2021” digelar beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Walinagari Balah Hilia. Hadir pada bursa tersebut Kepala Desa Sikabu Syamsuardi, Sekretaris Nagari Parit Malintang Satriandy, Sekretaris Nagari Balah Hilia Rahmanul Hidayat, Wali Nagari Bisati Firdaus, Para pengurus forum Batajau Seni Piaman serta sejumlah walikorong.
Bursa dibuka oleh Kadis Kebudayaan Provinsi Sumbar Gemala Ranti. Dalam kata sambutannya, Gemala Ranti mengapresiasi semangat Forum Batajau Seni Piaman untuk kembali menggelar kegiatan festival seninya di tahun 2021.
“Tiap nagari, desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman maupun Kota Pariaman sedapatnya mendukung kegiatan Forum Batajau Seni Piaman. Salah satu bentuk dukungan itu adalah dengan menyediakan alokasi anggaran yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan kegiatan festival seni dan budaya,” sebutnya melalui fasilitas Video Call.
Gemala Ranti juga berharap agar geliat Forum Batajau Seni Piaman ditularkan ke Kabupaten/ Kota lain di Sumbar.
“Kami sudah hadir di sejumlah festival yang dilaksanakn Forum Batajau Seni Piaman. Visi dan misinya juga sudah disampaikan kepada kami. Ini sangat luar biasa dan harusnya bisa berlangsung di tiap nagari, desa dan kelurahan di Sumbar ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Batajau Seni Piaman Ajo Wayoik yang didampingi wakilnya Riut Anton Sujarwo memaparkan kegiatan Forum Batajau Seni Piaman adalah kegiatan seni dan budaya.
“Karena itu kita tidak boleh mencampur aduknya dengan kegiatan politik. Karena pada intinya pda kegiatan semacam festival yang selama ini kami buat, itu adalah untuk mengembalikan kesenian kepada masyarakat, agar masyarakat bersatu secara bersama melestarikan ekosistem kesenian di nagari, kelurahan dan desa,” sebut pria bernama asli Muhammad Fadhli yang juga dosen ISI Padang Panjang ini.
Sementara Ribut Anton Sujarwo juga menjelaskan festival yang telah dan akan dilaksanakan tidak akan ada artinya tanpa ada upaya lanjutan untuk membangun kelompok seni dan mendukung mereka untuk terus bertumbuh di nagari, desa dan kelurahan tuan rumah.
Sekretaris Nagari Balah Hilia yang juga menjabat sebagai penanggung jawab Festival Balah Hilia menjelaskan pada pelaksanaan festival sebelumnya, skema penganggaran disusun agar tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Besarnya anggaran sangat tergantung pada konsep acara apa yang mau kita bikin. Dan untuk mengantisipasi kekurangan anggaran, disitulah seluruh masyarakat kita libatkan,” sebutnya.
Rahmanul Hidayat meyakinkan bahwa dengan melibatkan masyarakat, terutama kalangan usaha dan perantau, kendala pendanaan dapat diatasi dengan cepat.
Sementara itu, Syamsuardi menyatakan kesiapan pihaknya sebagai tuan rumah 2021. Hal ini lantaran visi dan misi Forum Batajau Seni Piaman dalam menyelenggarakan Festival sangat sesuai dengan apa yang diharapkan pihaknya dan masyarakat.
“Rencananya kami akan ambil waktu di tanggal 1 Muharram, dan bentuk kegiatannya kami harapkan akan berbau Islami. Jadi sentralnya surau dan fasilitas publik seperti lapangan,” katanya.
Pengurus mencatat, calon tuan rumah yang sudah menyatakan kesiapan antara lain Desa Sikabu, Desa Koto Marapak, Nagari Balah Hilia, Nagari Parit Malintang, Nagari III Koto Awua Malintang dan Nagari Bisati. Skema penyelenggaraan akan disesuaikan dengan situasi covid-19. Untuk sementara, pengurus menyusun rencana untuk penyelenggaraan secara luring, daring dan screening. (Fadhli-rilis)
Komentar