Lintassumbar.id – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Pariaman dimulai kembali dengan standar protokol kesehatan yang ketat terhitung hau ini Selasa, 17/11.
Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin mengungkapkan pemerintah kota Pariaman sepakat untuk kembali membuka proses Pembelajaran Tatap Muka seluruh anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA sederajat. Hal ini terkait karena Kota Pariaman masuk pada zona kuning.
“Sekolah dimulai tanggal 17 November 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat,” ulasnya.
“Sementara untuk teknis pelaksanaan PTM serta masuknya diserahkan kepada masing-masing sekolah karena memang sudah ada SOP yang dibuat dengan masuk sekolah dari jam 07.30 wib dan pulang jam 10.00 wib serta tidak ada sift-sift an karena didalam kelas dibatasi hanya 50 persen dan ini harus dipatuhi,” tambahnya.
Mardison Mahyuddin menghimbau kepada orang tua dan wali murid untuk membuat pernyataan memberikan izin kepada anak untuk sekolah belajar tatap muka di sekolah masing-masing demi berjalannya pendidikan yang baik.
“Semoga saja kegiatan ini mendapat respon dan dukungan dari kita semua dan tetap berharap kepada Allah SWT kiranya Kota Pariaman dapat dijauhkan dari penyakit dan tetap taat terhadap protokol kesehatan serta mematuhi anjuran pemerintah,” tandasnya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Kanderi membenarkan mulai hari ini proses pembelajaran tatap muka dilaksanakan kembali untuk seluruh siswa Kota Pariaman.
“Seluruh siswa tetap menggunakan seragam sekolah seperti biasa dengan menggunakan masker dengan masuk sekolah dari jam 07.30-10.00 WIB. Sedangkan untuk volume di dalam kelas maksimal hanya 50 persen dengan sistem 3 hari masuk secara bergantian,” sebutnya.
Kanderi juga menjelaskan apabila siswa tersebut di dalam kelas hanya sekitar 15-20 orang maka mereka masuk hanya 3 hari dalam satu minggu dan 3 hari lagi selanjutnya mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.
“Kami meminta kepada sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menyediakan cuci tangan, hand sanitazer, termogun, mengatur jarak, mengawasi anak-anak,” tutupnya. (*)
Komentar