Lintassumbar.id – Pemko Pariaman membuka menggelar pelatihan dan pembinaan pelaku ekonomi kreatif se Kota Pariaman di Aula Hotel Safari Inn Kota Pariaman, Senin (16/11).
“Ini merupakan kegiatan yang sangat besar manfaatnya. Apalagi pemateri yang hadir adalah orang – orang profesional di bidangnya,” ungkap Asisten II Sekretariat Daerah Kota Pariaman Sumiramis.
Dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dan kompetitif serta masuknya Era Globalisasi dan MEA, pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi kreatif menjadi salah satu skala prioritas yang secara konsisten terus dilakukan oleh pemerintah. Karena sektor ini bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia khusus di Kota Pariaman. Kota Pariaman memiliki ekonomi kreatif yang sangat potensial dan masih dapat dikembangkan kedepannya. Salah satu potensi yang dapat digali adalah ekonomi kreatif yang terkait dengan kebudayaan dan kearifan lokal yang tersebar di seluruh Kota Pariaman. Modal kebudayaan dan kearifan lokal tersebut dapat menjadi sumber kekuatan industri kreatif yang tidak dimiliki oleh daerah lain,” tambahnya.
Ia berharap dengan adanya pelatihan ini, para pelaku ekonomi kreatif dapat terus meningkatkan kualitas dalam membangun kepercayaan atau trust bagi wisatawan.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Dwi Marhen Yono usai kegiatan mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan motivasi kepada seluruh pelaku ekonomi kreatif di Kota Pariaman sehingga semua pelaku mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional.
“Pelatihan ini untuk meningkatkan kreatifitas dan kapasitas pelaku ekonomi kreatif dalam mengembangkan usaha sektor kuliner, fashion, kriya dan seni pertunjukkan, agar lebih kompeten dalam berinovasi mengemas dan memasarkan suatu produk sehingga meningkatkan minat wisatawan untuk berbelanja,” terangnya.
UMKM memiliki arti penting bagi perekonomian. UMKM adalah penopang ekonomi nasional karena UMKM mampu menyumbangkan kontribusi 60,3% dari Produk Domestik Bruto, dan menyerap 97,0% dari total tenaga kerja. Selain itu, UMKM juga telah menjadi katalis pemulihan ekonomi ketika kondisi perekonomian mengalami tekanan, seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998.
“Semoga semua peserta pelatihan dapat memanfaatkan moment ini untuk mengambil ilmu yang diberikan oleh para narasumber yang sengaja dihadirkan untuk memberikan kiat – kiat sukses dalam berusaha dijaman sekarang,” tutupnya.(dewi lestari)
Komentar