Lintassumbar.co.id – Dalam rentang waktu sepekan terakhir, 42 orang guru di Kota Payakumbuh terkonfirmasi positif virus corona. Para guru yang terpapar Covid-19 merupakan guru-guru yang berada di semua jenjang pendidikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal mengatakan, angka positif virus corona dapat dipastikan naik karena Pemerintah Kota Payakumbuh menargetkan melakukan tes swab terhadap 3.600 orang guru.
Tes swab itu menurut Bakhrizal dilakukan untuk memastikan proses belajar tatap muka berjalan dengan lancar tanpa ada kekhawatiran akan adanya klaster sekolah.
“Kita melakukan screening ulang, sekali 15 hari atau sekali sebulan kita juga melakukan tes swab ulang, upaya ini kita lakukan untuk mengantisipasi agar anak-anak sekolah tidak terpapar Covid-19 dan menyebabkan penularan yang masif serta tak terkontrol,” ungkapnya.
Sementara itu, terhadap sekolah yang ditemukan guru-gurunya terkonfirmasi positif Covid-19, maka sekolah tersebut akan diliburkan selama 7 hari dan pengajar yang positif virus corona diistirahatkan hingga hasil tes swabnya negatif.
Selain itu Dinas Pendidikan Payakumbuh dan jajaran sekolah akan melakukan evaluasi menyeluruh selama sekolah diliburkan, dan pada hari selanjutnya akan diambil keputusan apakah sekolah itu dapat dibuka kembali atau belum.
“Malahan kita melakukan tes rapid kepada guru sebelum mereka masuk mengajar. Apabila ditemukan hasilnya reaktif, maka guru tersebut diwajibkan ikut swab dan sekolah disemprot disinfektan, guru tersebut diminta karantina mandiri di rumah,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi penambahan kasus positif virus corona di sekolah, Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh terus mengingatkan kepada pihak sekolah dan siswa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat berada di lingkungqn sekolah.
“Sampai saat ini, sudah ada beberapa sekolah yang diliburkan karena ditemukannya kasus positif Covid-19. Kita di dinas sangat menekankan kepada sekolah agar betul-betul aware dengan protokol kesehatan, karena resikonya kepada siswa,” terangnya.
Untuk memaksimalkan pengawasan selama belajar tatap muka, tim satgas yang dibentuk dinas pendidikan selalu singgah ke sekolah-sekolah melakukan sidak setiap hari untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di sekolah.
“Kepala sekolah pun diminta memastikan itu berjalan, karena setiap hari ada evaluasi dan sidak yang dilakukan oleh dinas. Sidaknya memang tidak diberitahukan jadwalnya, agar tidak ada rekayasa prokes yang dilakukan,” tutupnya.(Jamal)