Lintassumbar.co.id – Aksi demonstraai berlangsung di gedung DPRD Sumbar, Rabu (25/8/2021). Mereka menutut agar ketua DPRD Sumbar, Supardi mengundurkan diri dari Jabatannya dengan alasan merenovasi rumah dinas.
Para pendemo tersebut kemudian ditemui okeh Ketua DPRD Sumbar, Supardi. Kepada pendemo Supardi menjelaskan tidak ada rehab rumah dinas, yang ada hanya rehab selter, ruang kerja dan ruang olahraga yang berada di belakang rumah dinas.
“Bukan hanya pembangunan di belakang rumah dinas ketua, termasuk juga saat ini sedang rehab rumah dinas gubernur dan wakil gubernur,” ujarnya.
Sementara berkaitan dengan pembuatan baju dinas, Supardi juga menerangkan tidak hanya anggota dewan yang mendapat baju dinas, tapi juga sekitar ASN di lingkungan Pemprov Sumbar.
Rehab dan pembuatan baju dinas bukan tidak memiliki efek pada masyarakat, khususnya pekerja bangunan dan buruh jahit, karena mereka mendapatkan pekerjaan untuk kebutuhan keluarganya, dimasa pandemi ini.
“Bukan rumah dinas yang direhab, tetapi gedung belakang, sementara ini gubernuran juga direhab, menyangkut baju dinas, ASN menerima baju dinas dari anggaran yang sudah disediakan,” ulas Supardi di hadapan para pengunjuk rasa.
Namun apa yang disampaikan Supardi tidak diterima pengunjun rasa, bahkan saat ketua DPRD Sumbar memberikan keterangan, pengunjuk rasa bersorak-sorak dan mencemooh. Supardi tetap menerangkan, meskipun para pengunjuk rasa tidak mendengarkannya.
Setelah sekitar 15 menit memberi keterangan, ketua DPRD meninggalkan para pengunjuk rasa tepat pukul 15. 50 Wib, untuk melanjutkan rapat dengan anggota DPRD Sumbar lainnya.
“Kewajiban saya sebagai pimpinan dewan memberi keterangan, mereka mau terima atau tidak, itu hak mereka, karena anggaran pembangunan dan baju dinas bukan hanya untuk DPRD tapi juga untuk gubernur serta wakil gubernur dan ASN, dan aset berupa fisik bukan milik DPRD tapi milik pemerintah dengan penanggung jawabnya gubernur,” tegas Supardi mengakhiri.(fwp)