Lintassumbar.co.id – Pemakaian hand sanitizer yang berlebihan bisa berdampak gatal dan iritasi, terutama yang memiliki riwayat alergi.
“Oleh karena itu, masyarakat harus bijak menggunakan hand sanitizer,” kata Ketua Indonesian Young Pharmacist Group (IYPG) Sumbar, atau Ikatan Apoteker Muda, Yoneta Srangenge.
Ia mengatakan jika mencuci tangan dengan sabun dan air masih bisa dilakukan, maka sebaiknya cuci tangan dengan sabun dan dengan air mengalir.
“Hal ini lantaran mengingat masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan hand sanitizer dengan cara yang baik,” ujar Yoneta yang juga Dosen Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
Menurut Yoneta, tim pengabdian masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Andalas telah melakukan edukasi kepada masyarakat.
“Edukasi bijak menggunakan hand sanitizer dilaksanakan pada 8 Desember 2021 di Masjid Nurul Huda, Parupuak Tabiang, Padang, kepada 200 warga,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, selain edukasi pemakaian hand sanitizer, juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan konsultasi kesehatan serta obat-obatan yang tengah dikonsumsi.
“Pemeriksaan kesehatan gratis seperti pengukuran tekanan darah, kadar asam urat, kadar glukosa darah, dan kadar kolesterol darah, yang mengikuti vaksinasi Covid-19,” ujarnya.
Ia mengatakan dari semua masyarakat yang mengikuti kegiatan ini, hampir separuhnya memperlihatkan hasil pemeriksaan di atas maupun di bawah batas normal.
“Mereka yang memiliki hasil pemeriksaan yang masih belum mengkhawatirkan akan diberikan konsultasi dan edukasi mengenai upaya-upaya penjagaan ataupun peningkatan kondisi tubuhnya,” ulasnya.
Ia menjelaskan, jika pemeriksaan kadar asam uratnya di atas rentang normal, maka akan disarankan untuk mengurangi ataupun membatasi konsumsi makanan-makanan tertentu.
“Seperti kacang-kacangan dan sayur-sayuran yang diketahui dapat meningkatkan asam urat seperti daun ubi,” jelasnya.
Sementara itu, Apoteker Salman, Wakil Dekan I Fakultas Farmasi Unand, mengatakan, kegiatan ini adalah kepedulian pihaknya terhadap kesehatan masyarakat.
“Kami terus peduli pada masyarakat, apalagi pandemi Covid-19 masih melanda kita bersama ini secara umum,” tuturnya.
Turut ikut juga memberikan edukasi dan konsultasi kesehatan dan obat, staf pengajar Fakultas Farmasi Unand yakni Prof. Yufri Aldi, Dr. Yelly Oktavia Sari. (*)
Komentar