Lintassumbar.co.id – Dua pemain PSBS Batusangkar dilarikan ke UGD Puskesmas Tanjung Pati, Lima Puluh Kota ketika bertanding melawan Taruna Mandiri di Lapangan GOR Singa Harau, Limapuluh Kota, Minggu 19 Desember 2021.
Dua pemain yang dilarikan ke UGD adalah Haviz Akbar, penjaga gawang PSBS dan Kaka Muhammad Seva, penyerang PSBS.
Penjaga gawang yang akrab dipanggil Ucup ini dilarikan ke RS setelah mengalami benturan dengan dua pemain Taruna Mandiri di menit ke-50, saat menghalau bola. Sedangkan Kaka terkapar di lapangan setelah dihantam kiper Taruna Mandiri di menit-menit pertandingan.
Usai pertandingan, manajemen PSBS Batusangkar, Yon Hendri, meminta Asprov PSSI Sumbar mengevaluasi dan mengganti Panitia Pelaksana Piala Soeratin U-17. Sebab, panpel dinilai tidak profesional dalam menggelar kompetisi.
“Jelas-jelas pemain kami terjatuh terkena benturan, namun wasit tidak menghentikan pertandingan. Penanganan terlambat. Mulai lambatnya tim medis masuk lapangan, lambatnya keputusan untuk memasukkan tandu, hingga kebingungan mencari oksigen. Bahkan, untuk melarikan pemain ke UGD juga terlambat karena ambulance terhalang oleh mobil orang yang parkir,” ujar pria yang akrab dipanggil Datuak Selo ini.
Di sisi lain, wasit Hardika Wijaya asal Sijunjung yang memimpin pertandingan menurutnya juga perlu dievaluasi. Dua kali pemain dihantam dengan tinju, lutut dan siku. Hingga dilarikan ke RS. Namun wasit tak menganggap pelanggaran.
“Pemain sudah tergeletak di lapangan, bola dibiarkan terus mengalir,” jelasnya.
Panpel juga tidak profesional dan memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menyelenggarakan pertandingan. Pemain tergeletak di lapangan dalam kondisi sakit dan butuh petugas medis, namun petugas medis dan ambulance tidak ada yang siaga karena masih mengantar pemain lain yang sebelumnya sudah dibaws ke RS.
“Harusnya ambulance disiagakan dua, dan petugas medisnya juga dua tim,” imbuhnya.
Di sisi lain, panitia menurutnya mengganti jadwal sepihak. Aslinya jadwal PSBS bertanding pukul 14.00 WIB. Tiba-tiba diganti jadi pukul 16.00 WIB.
“Kapan sepakbola Sumbar maju kalau pengelolaan kompetisi selalu seperti ini. Panpelnya kan sudah berkali-kali menggelar kompetisi, masak bobrok terus, tak kunjung profesional,” tegas Datuak Selo.
Lintassumbar.co.id sudah mencoba menghubungi ketua pelaksana Piala Suratin Sumbar Yulius Dede untuk melakukan konfirmasi ke nomor Whatapps yang bersangkutan, namun hingga berita ini diturunkan belum ada respon.
Pertandingan PSBS versus Taruna Mandiri tersebut berakhir dengan skor 2-2. (Red)
Komentar