Lintassumbar.co.id – Museum Perang Sintuak di Nagari Sintuak Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padangpariaman diresmikan oleh Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur, Rabu, 11/5. Museum ini didirikan oleh salah seorang pemuda Sintuak bernama Rio bersama kawan-kawanya.
Suhatri Bur mengapresiasi keberadaan Museum Perang Dintuak karena ikut memelihara dan melestarikan bukti sejarah perjuangan bangsa, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman.
“Sehingga sejarah perjuangan bangsa tidak hanya sebatas cerita, tapi ada bukti autentik dalam bentuk barang dan dokumen yang bisa diketahui oleh generasi selanjutnya,” ujar Suhatri Bur.
Suhatri Bur berterima kasih karena masih ada anak muda yang sangat peduli sejarah dengan mengumpulkan barang-barang yang menjadi bukti dan selanjutnya mendirikan museum.
“Malam ini, visualisasinya diungkapkan melalui pergelaran Randai yang tadi telah kita saksikan bersama. Bulan Oktober nanti, Randai Perang Sintuak ini akan kita tampilkan di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, pengagas Museum Sintuak, Rio, berharap dukungan Pemkab Padang Pariaman membantu dana untuk biaya operasional dan pengadaan etalase museum.
Rio mengatakan didirikannya museum tersebut, karena pada tahun 1947-1949 pernah terjadi kontak senjata antara pejuang Indonesia yang dibantu warga setempat dengan tentara Belanda.
“Koleksinya diantaranya, senapan serta perlengkapan perang, replika baju pejuang Indonesia, helm tentara Belanda, uang lama, dan foto-foto prajurit Belanda,” ungkap Rio.
Dikatakannya, jumlah koleksinya hampir 300 unit, dikumpulkan sejak ia kecil hingga dirinya membangun museum bersama dengan warga Nagari Sintuak lainnya. Koleksi tersebut, tidak saja berasal dari Padang Pariaman. Namun juga didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya dari Jakarta.
“Pengunjung juga dapat memanfaatkannya, untuk berfoto di dalam museum itu secara gratis,” ujarnya. (Red)
Komentar