Pariaman – Di balik kesuksesan Persikopa meraih juara Piala Soeratin U-17 zona Sumatera Barat, ada unsur spiritual yang menjadi faktor penentu kesuksesan mereka di lapangan hijau. Pelatih Persikopa Alan Martha tidak hanya mengasah kemampuan teknis para pemainnya, namun juga memperkuat sisi spiritual para pemainnya.
Semua pemain Persikopa yang tinggal di rumah dinas Ketua DPRD Pariaman diwajibkan shalat berjamaah di Muhalla Al-wakili yang berada di komplek rumah dinas Ketua DPRD.
“Sejak hari pertama di sini kami mewajibkan semua pemain untuk shalat berjamaah di mushalla. Bahkan saat pawai kemenangan kemarin kami tutup dengan shalat berjamaah di masjid Nurul Bahari Pantai Gandoriah,” ujar Alan Martha.
Selain itu para pemain juga ditanamkan nilai-nilai spritual guna memperkuat keimanan dan ketaqwaan mereka.
“Setiap saat kami selalu ingatkan para pemain untuk selalu mengingat Allah, selalu berdoa ketika hendak memasuki lapangan, minta doa kepada orang tua, selalu bersyukur, tidak boleh merasa hebat dan sombong. Kerena bukan kita yang hebat, tapi Allah yang memudahkan,” tegas Alan.
Langkah Alan Martha didukung Penjabat (Pj) Walikota Pariaman yang Ketua Umum Persikopa, Roberia. Ia mewajibkan semua pemain Persikopa untuk melakukan sujud syukur setiap kali berhasil mencetak gol sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan.
“Kita mencetak gol itu karena Allah, kita menang karena Allah, jadi jangan lupa untuk bersyukur dengan cara sujud syukur, jangan pernah merasa kita menang karena kita hebat,” tegas Roberia dalam setiap arahannya kepada pemain sebelum pertandingan.
Puncaknya di laga final usai memastikan gelar juara, seluruh pemain melakukan sujud syukur serentak bersama seluruh official, pengurus dan supporter yang dikomandoi oleh walikota dan ketua DPRD di tengah lapangan.
Selain itu Roberia juga menambahkan kata “Allahuakbar” pada tagline Persikopa.
“Sebelumnya tagline Persikopa adalah “Persikopa hoyak-hoyak tabuik”, lalu saya tambahkan di ujungnya kata “Allahuakbar”, agar para pemain tidak merasa sombong, karena tidak ada yang lebih besar dari Allah,” ujar Roberia.
Tidak hanya walikota, langkah Alan Martha juga didukung penuh Ketua DPRD Pariaman, Harpen Agus Bulyandi atau Andy Cover. Andy bahkan sengaja mendatangkan ustadz ke rumah setiap sebelum bertanding untuk memberikan tausyiah atau siraman rohani kepada pemain, yakni ustadz Dedi Kurniadi dan Buya Zulkifli Zakaria.
“Untuk soal teknis saya yakin dengan kemampuan para pemain dan pelatih, namun untuk sukses kita tidak cukup hanya berusaha, tapi juga berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, sehingga selain penguatan fisik kita juga harus memperkuat sisi spiritual para pemain,” ujar Andy yang juga penggagas hafis Quran gratis di rumah dinasnya.
Upaya-upaya yang dilakukan tim Persikopa tersebut akhirnya terbukti ampuh membuahkan hasil dimana mereka meraih juara Piala Suratin untuk pertama kalinya, gelar yang sudah lama mereka impikan.
Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan tim Persikopa menjadi perhatian bagi salah satu pendukung Persikopa, Riki Falantino.
“Suasana ini langka saya lihat dari kebiasaan yang ada. Hal ini bagi saya suatu pengalaman yang luar biasa dan harus dipertahankan untuk selanjutnya. Karena keberhasilan tim bukan saja ditentukan oleh skill yang dimiliki pemain, tapi juga ditentukan oleh kecerdasan spritual dan emosional, ini juga harus dimiliki oleh tim,” ujar Riki Falantino yang juga Sekretaris Diskominfo Pemko Pariaman. (fdl/rf)
Komentar