Padang – Ribuan mahasiswa, pengemudi ojek online, dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Barat, Senin (1/9/2025). Aksi ini menyoroti isu nasional, mulai dari RUU Perampasan Aset hingga RUU HAM.
Presiden Mahasiswa BEM KM Universitas Andalas, Dedi Irwasyah, menyebut massa membawa dua tuntutan utama. Pertama, percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset yang dinilai penting untuk pemberantasan korupsi. Kedua, mendesak pengkajian ulang RUU HAM karena dianggap memuat pasal yang bisa melemahkan perlindungan hak asasi manusia.
“Korupsi merugikan semua lapisan masyarakat. Sementara RUU HAM, kalau tidak dikaji ulang, justru bisa membatasi ruang demokrasi,” kata Dedi dalam orasi.
Aksi sempat diwarnai ketegangan saat massa mendesak pimpinan DPRD Sumbar keluar menemui mereka. Situasi memanas hingga terjadi pelemparan botol ke arah polisi yang berjaga.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Apri Wibowo, menyebut ada 1.300 personel gabungan yang diturunkan untuk mengamankan aksi. Personel tersebut terdiri dari Polres, Polda, TNI, dan Satpol PP.
“Tadi ada beberapa kali lemparan, cuma alhamdulillah bisa diredam. Bahkan yang menenangkan rekan-rekan adalah dari massa pengunjuk rasa sendiri,” ujar Apri.
Meski sempat tegang, secara keseluruhan aksi berlangsung kondusif dengan pengamanan ketat. Massa menegaskan aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan upaya mengawal kebijakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.(Jamal)