Momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025 (28 Oktober 2025) yang mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” menjadi panggilan moral bagi seluruh elemen pemuda di Kota Pariaman untuk bersatu, bergerak, dan berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah. Dalam konteks lokal, semangat ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Pariaman 2025-2030 : “Pariaman sebagai Kota Wisata yang Maju, Kreatif berbasis Budaya dan Agama.”
Namun, visi besar ini tidak akan terwujud tanpa keterlibatan aktif dan dukungan sistemik bagi generasi muda. Pemuda bukan sekadar objek pembangunan, melainkan subjek perubahan yang mampu mendorong kemajuan melalui kreativitas, inovasi, dan energi positif. Di sinilah Organisasi Kepemudaan (OKP) yang berhimpun di dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) seperti, Pemuda Muhammadiyah, HMI, PMII, GMNI, AMPI, Sapma PP dan organisasi kepemudaan lainnya memainkan peran strategis sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam menggerakkan potensi pemuda di berbagai bidang — mulai dari kewirausahaan, pariwisata, hingga kegiatan sosial dan budaya.
Peran KNPI dan Pemuda dalam Mendukung Kota Wisata Kreatif
KNPI Kota Pariaman dapat menjadi motor penggerak kolaborasi pemuda dalam mendukung program pemerintah. Pemuda mampu menciptakan inovasi pariwisata yang berkelanjutan melalui pengembangan event budaya seperti Pesta Budaya Tabuik, Gandang Tasa Festival, hingga promosi digital destinasi wisata bahari yang menjadi ikon kota ini. KNPI bisa juga menggagas Dialog Kebudayaan dengan konsep Pemuda parit paga dalam nagari yang berlandaskan Adat Basandi Sarak-Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
KNPI juga dapat mendorong pengusulan Pesta Budaya Tabuik Piaman sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang diakui secara internasional oleh UNESCO.
Pemuda juga dapat menjadi pelopor ekonomi kreatif berbasis digital, mengelola konten pariwisata, serta membangun jejaring komunitas wirausaha muda yang selaras dengan nilai budaya dan agama masyarakat Pariaman. Dengan banyak even dan kegiatan kepemudaan di Kota Pariaman, tentu kita berharap orang banyak datang kepariaman sehingga berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. Even kepemudaan dan olahraga memiliki dampak ekonomi yang positif, seperti peningkatan pariwisata dan konsumsi di sektor akomodasi, kuliner, serta penciptaan lapangan kerja sementara. Selain itu, event dan kegiatan kepemudaan ini juga dapat mendorong promosi daerah. Kita berharap, Kota Pariaman tidak saja dikenal sebagai Kota “Sport Tourism” tetapi juga sebagai “Youth Tourism” di wilayah Sumatera Barat.
Namun, semangat dan kreativitas pemuda harus diimbangi dengan kebijakan yang berpihak dan berkelanjutan. Di sinilah pentingnya kehadiran negara melalui perangkat daerah yang berwenang, khususnya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman.
Melalui momentum HSP-97 ini, diharapkan Peran KNPI bersama Disdikpora harus berkolaborasi dalam Implementasi Perda Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kepemudaan. Bagaimana program-program Kepemudaan dapat diusulkan pada APBD Kota Pariaman Tahun Anggaran 2026 nantinya. Perda Kepemudaan ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Dengan lahirnya perda ini 5 tahun yang lalu menunjukkan Pemko Pariaman memiliki komitmen serius mewujudkan kemajuan kepemudaan di Kota Pariaman.
Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kepemudaan, semestinya muncul penguatan nyata dalam pembinaan dan pemberdayaan pemuda.
Akan tetapi, hingga kini, belum terlihat adanya langkah strategis dan terstruktur dari pemerintah daerah melalui Disdikpora dalam mengimplementasikan amanat perda tersebut.
Padahal, Pasal 53 ayat (1) Perda Nomor 2 Tahun 2020 dengan tegas menyatakan: “Pemerintah Daerah wajib menyediakan anggaran untuk penyelenggaraan kepemudaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)”.
Ketentuan ini bukan sekadar formalitas hukum, tetapi merupakan komitmen moral dan politik daerah terhadap masa depan generasi muda. Tanpa dukungan anggaran yang memadai, pembinaan organisasi kepemudaan akan berjalan stagnan, dan potensi besar pemuda Pariaman sulit untuk dioptimalkan.
KNPI mengawal Disdikpora sebagai leading sektor dalam memastikan pelaksanaan Perda ini berjalan efektif — mulai dari penyusunan program pembinaan kepemudaan, fasilitasi kegiatan kreatif dan kewirausahaan, hingga pelatihan kepemimpinan dan digitalisasi bagi pemuda. Dukungan anggaran dari APBD, sebagaimana diamanatkan perda, adalah bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap pembangunan sumber daya manusia muda di Pariaman.
Meneguhkan Sinergi: Pemerintah dan Pemuda Bergerak Bersama
Tema HSP tahun ini, “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” seharusnya diterjemahkan secara nyata di tingkat daerah menjadi sinergi antara Pemerintah Kota Pariaman, Disdikpora, dan organisasi kepemudaan seperti KNPI.
Sinergi ini penting untuk membangun sistem pembinaan pemuda yang tidak hanya seremonial, tetapi berorientasi pada pemberdayaan, pelatihan, dan partisipasi aktif dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pemuda Pariaman memiliki potensi besar menjadi duta wisata dan agen perubahan, membawa semangat budaya dan agama ke ranah global melalui inovasi dan kolaborasi. Tetapi potensi itu hanya bisa berkembang jika didukung oleh kebijakan yang visioner dan alokasi anggaran yang adil.
Sudah saatnya pemerintah daerah melalui Disdikpora meneguhkan komitmen terhadap implementasi Perda Kepemudaan secara nyata. Dengan menyediakan dukungan anggaran, memperkuat program pembinaan, dan membuka ruang partisipasi yang luas, maka energi pemuda Pariaman dapat diarahkan untuk mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Pariaman 2025-2030 dibawah kepemimpinan Yota Balad-Mulyadi.
Pemuda harus bergerak, pemerintah harus hadir.
Jika keduanya bersinergi, maka visi “Pariaman Kota Wisata yang Maju, Kreatif, Berbasis Budaya dan Agama” bukan hanya slogan, tetapi kenyataan yang hidup dalam karya dan semangat generasi mudanya.
Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97.
“Pemuda Pemudi Bergerak, Pariaman Bersatu,”
Riky Falantino, S.Kom,M.M (Ketua KNPI Kota Pariaman 2012-2015)
