Padang— Sadar akan arti penting menjaga eksistensi produk di pasaran, sejumlah pengusaha kaos Minang mendirikan Minang Klot. Wadah yang berisikan 10 brand kaos kenamaan ini diharapkan menjadi pemersatu dan memantapkan eksistensi brand-brand yang membentuknya.
Ai, salah seorang penguaha kaos Minang yang didaulat sebagai ketua
Minang Klot menjelaskan bahwa perkumpulan yang dipimpinnnya berdiria tas inisiatif bersama, 10 orang owner brand kaos Minang yang
sebelumnya belum saling mengenal satu sama lain.
“Kita dipertemukan dalam sebuah ajang bazar yang digelar oleh Dinas
Kebudayaan dalam peringatan HPN tahun ini dan karena kebetulan yang
datang langsng para owner, kita coba untuk komunikasi. Alhamdulillah kita semua satu visi,” sebutnya.
Dikatakan Ai, brand-brand
yang membentuk Minang Klot antara lain Tangkelek, Kapalo Kombet, Mangkuak, Wayoik!, Cipuik, Taralak, Situhuak, Bingkaruang, Inyiak dan
Tenggen. Brand terakhir adalah milik Ai.
“Semua brandt ersebut tersebar di beberapa daerah di Sumbar, seperti
di Bukittinggi, Padang, Padang Pariaman dan Sawahlunto,” katanya.
Nama Minang Klot memiliki arti tersendiri. Kata Klot pada frasa ini
merupakan akronim dari “Kaos Lokal On The Road”. Sementara kata
Minang, merujuk pada karakter desain tiap produk yang senantiasa
merujuk pada bahasa dan Budaya Minang.
“Jadi, kita bertekad bukan hanya memakai bahasa Minang, tetapi juga menjunjung budaya Minang dengan memperhatikan norma-norma dalam melahirkan produk kita
ke depan,” katanya.
Rudy, Owner Kapalo Kombed yang didapuk sebagai wakil ketua mengatakan,melalui pembentukan wadah ini, para owner merk-merk kaos Minang bertkad untuk mempertahankan bisnis meski situasi pasar naik turun.
“Kami menyadari akan arti penting produk kami dalam upaya pelestarian
bahasa Minang. Untuk itu, wadah ini ada sebagai ajang berkomunikasi, tukar pikiran dan lain lain,” katanya.
Salah satu program yang sedang diancang saat ini adalah menyelenggarakan lapak bersama, dengan sentuhan-sentuhan kreatifitas
yang lain dari biasanya. Kegiatan ini nabtinya juga dinamai Minang
Klot, sesuai dengan nama wadah yang dibentuk.
“Untuk menjaga eksistensi produk dan kesetiaan pasar kami sadari tidak
cukup derngan menuangkan kreatifitas pada desain di kaos-kaos yangk ami jual saja. Juga di butuhkan sebuah sistem penjualan yang unik dan menarik,” kata Rudy.
Selain lapak bersama, Minang Klot juga akan segera merilis aplikasi belanja khusus, menggelar seminar, workhop di sekolah-sekolah dan
kampus.
“Untuk pemerintah Kabupaten/ Kota yang akan menyelenggarakan ivent-ivent besar, kami siap untuk hadir di
ivent anda. Sehingga para pengunjung bisa mendapatkan produk kami dii vent tersebut dan diharapkan ini akan menjadi daya tarik dalami vent tersebut,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Taufik Effendi, mengakus alut dengan kebulatan tekad para pengusaha Kaos Minang mendirikan Minang Klot.
“Semoga ini akan menjadi garda terdepan dalam upayap elestarian bahasa Minang. Dan kami siap untuk membantu dalam bentuka papun, sejauh kewenangn kami untuk kemajuan Minang Klot,” katanya.(Muh)
Komentar