Kadis Perhubungan Padang Pariaman, Taslim. |
LintasSumbar.com – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman surati Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait nama jalan tol Sumbar-Riau yang saat ini sedang dibangun.
Pemda Padang Pariaman meminta agar nama jalan tersebut adalah jalan tol Padang Pariaman-Pekanbaru, bukan Padang-Pekanbaru. Pasalnya pembangunan titik nol jalan tersebut tidak sedikitpun berada di wilayah kota Padang, namun sepenuhnya berada di wilayah Padang Pariaman.
“Ya, kami telah menyurati Menteri PUPR untuk meluruskan nama jalan tol Sumbar-Riau”, ujar kepala dinas Perhubungan Padang Pariaman Taslim di ruang kerjanya Jumat, 23/2.
Suarat Bupati Padang Pariaman kepada Menteri PUPR terkait penamaan jalan tol Sumbar-Riau. |
Taslim mengungkapkan, Pemda Padang Pariaman tidak ingin kecolongan lagi seperti kasus penyebutan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang selalu disebut berada di Padang, padahal berada di wilayah Padang Pariaman.
“Kami tidak ingin kecolongan lagi, seperti kasus BIM yang selalu disebut berada di Padang, ini jelas salah besar dan merugikan Padang Pariaman”, ujar Taslim.
Sebelumnya Pemda Padang Pariaman juga telah menyurati seluruh masakapai penerbangan yang melayani rute provinsi Sumbar via BIM agar menyebut BIM berada di Padang Pariaman, bukan di Padang seperti yang disebut selama ini oleh pramugari saat pesawat take off dan landing.
Pembangunan jalan tol Sumbar-Pekanbaru sudah dimulai sejak 9 Februari kemarin yang ditandai peresmian ground breaking di oleh Presiden Jokowi di titik nol km di Nagari Kasang, Padang Pariaman. Proyek jalan tol dengan total panjang 244 kilometer itu memiliki lima tahap. Tahap pertama yakni Kasang-Sicincin dengan panjang 28 kilometer.
Tahap kedua yakni Sicincin-Payakumbuh dengan panjang 78 kilometer. Tahap ketiga Payakumbuh-Pangkalan dengan panjang 45 kilometer.
Tahap keempat yakni Pangkalan-Bangkinang dengan panjang 56 kilometer dan terakhir tahap kelima adalah Bangkinang-Pekanbaru dengan panjang 37 kilometer.
Dengan dibangunnya jalan tol ini, waktu tempuh Padang Pariaman-Pekanbaru yang tadinya memakan waktu hingga 9 jam bisa dipangkas menjadi 2,5 jam hingga 3 jam saja. Proyek ini ditargetkan rampung tahun 2023 mendatang. (Fadhil)
Komentar