Menteri Kesehatan RI Nila Juwita Moeloek resmikan PSC 199 Papa Tangkas Gada Padangpariaman Sabtu (5/5). |
Lintassumbar.com–Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Prof Dr dr Nila Djuwita F Moeloek SpM (K) resmikan program Public Service Center PSC 119 Padang Pariaman tanggap kasus gawat darurat (Papa Tangas Gada) di Kantor Dinas Keaehatan Padangpariaman Sabtu, 5/5.
Kedatangan Menkes disambut Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni dan Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Aspinudin di VIP room Bandara Internasional Minangkabau BIM sabtu pagi. Dari BIM Menkes langsung menuju lokasi acara di Kantor Dinas Kesehatan Padangpariaman.
Dalam ekspos singkat, Bupati Ali Mukhni memaparkan PSC 119 Papa Tangkas Gada. Menanggapi hal itu, Menkes meminta agar mengeksposnya secara luas supaya dicontoh daerah lain.
Dari bandara, rombongan langsung menuju Dinkes di Padangbaru, Parikmalintang. Tanpa beristirahat, acara launching langsung dimulai di bawah tenda besar di halaman Gedung PSC 119 yang bersebelahan dengan Gedung Dinkes.
Selain bupati dan wakil bupati, kegiatan itu diikuti Kadinkes Provinsi Sumbar dr Merry Yuliesday, seluruh jajaran Dinkes Padang Pariaman, Laskar Peduli Pangan dan Gizi nagari-nagari serta beberapa pejabat Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
Ketika memberikan pengarahan, Menkes Nila Djuwita menyatakan kekagumannya kepada Bupati Ali Mukhni dan Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman. “Berbagai inovasi yang dilahirkan Dinas Kesehatan menunjukkan perhatian dan kreativitas Pak Bupati yang sangat tinggi. Hal ini patut dicontoh daerah lain,” ujar Nila.
Apresiasi tersebut dikemukakan menkes setelah mendengar pemaparan Bupati Ali Mukhni dan Kadinkes Aspinuddin- plus pemutaran video pada layar lebar – tentang proses kerja PSC 119 Papa Tangkas Gada yang bermula dari program Padang Pariaman Sehat tahun 2014 yang juga di-launching Menkes Nila. Program ini berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kemudian dengan PSC 119 Papa Tangkas Gada, pelayanan Dinkes tidak hanya terhadap masyarakat Kabupaten Padang Pariaman, tetapi menangani siapa saja yang mengalami keadaan gawat-darurat seperti kecelakaan dan terkena serangan penyakit mendadak.
“Asalkan kejadiannya di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, lalu ada yang memberitahu via telepon ke nomor 119 (gratis, tanpa pulsa, 24 jam), petugas langsung bergerak memberikan pertolongan medis. Segera menerima informasi via call centre 119, petugas posko langsung mengontak tim medis terdekat untuk menangani korban,” ujar Bupati Ali Mukhni.
Selanjutnya petugas medis di lapangan mengontak petugas posko PSC untuk menginformasikan kondisi korban. Jika petugas lapangan merekomendasikan supaya korban dirujuk ke rumah sakit, petugas posko langsung pula mengontak rumah sakit yang memungkinkan menangani korban, termasuk ketersediaan tenaga medis dan sarana yang dibutuhkan korban.
“Jika RSUP M Djamil tidak memungkinkan menerima korban, misalnya karena penuh, petugas posko yang stand by 24 jam langsung mengontak RS lain, baik milik pemerintah maupun swasta, ke mana korban hendak dirujuk. Kita tidak menginginkan lagi korban tidak tertolong akibat keterlambatan penanganan medis,” ulas Ali Mukhni.
Tidak sekadar menangani dan merujuk korban, lanjut bupati, Tim PSC 119 Papa Tangkas Gada pun siap menanggung biaya medis dan operasi pada hari pertama menjelang keluarga korban datang. “Saya kira baru Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yang secara khusus menganggarkan PSC ini melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD),” katanya lagi.
Sebelumnya, Kadinkes Aspinuddin melaporkan, meskipun baru di-launching hari ini, operasional PSC 119 Papa Tangkas Gada sudah dimulai sejak 1 Januari 2018. PSC ini ditangani sepenuhnya oleh Dinkes Padang Pariaman yang dikoordinir oleh Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes).
Usai me-launching PSC 119 Papa Tangkas Gada yang ditandai dengan penekanan tombol serine dan diikuti serine 27 unit ambulan PSC 119, Menkes Nila meninjau kesiapan mobil-mobil tersebut di bawah panas terik. Selanjutnya, menkes dan rombongan melacu ke Kawasan Terpadu Tarok City guna meninjau lahan seluas 40 hektar untuk pembangunan Rumah Sakit Vertikal. (F/Z)
Komentar