![]() |
Masyarakat Mentawai sedang menari Turuk Laggai. (Photo: Melisa) |
Mentawai – Suku Mentawai dikenal memiliki banyak tarian tradisonal yang masih dilestarikan di tangah masyarakat hingga kini. Sebagian besar tari tarian tersebut memiliki keterkaitan yang kuat dengan alam. Seperti tarian Turuk (tarian) Laggai.
Turuk Laggai merupakan tarian yang gerakannya adalah peniruan dari gerak binatang-binatang di alam sekitar masyarakat suku Mentawai. Karena kedekatan suku Mentawai dengan alam itulah, maka gerakan dan tingkah laku binatang-binatang tersebut dituangkan dalam tarian.
Selain itu, gerakan Turuk Laggai juga menyimpan nilai-nilai luhur yang penting dalam kehidupan suku Mentawai. Misalnya adalah perdamaian antar suku, cinta kasih, dan sebagainya.
Sebetulnya, Turuk Laggai merupakan bagian akhir dari ritual pengobatan yang dilakukan oleh Sikerei. Tujuan dilakukannya tarian ini adalah supaya roh si sakit terhibur dan tidak meninggalkan tubuhnya. Karena, apabila roh meninggalkan tubuhnya, maka si sakit akan meninggal dunia.
Tarian ini biasanya bercerita mengenai tingkah laku binatang, misalnya adalah tentang sepasang burung yang terbang di alam bebas dan kelinci yang melarikan diri dari pemburu.
Pada umumnya, tarian ini diiringi dengan tabuhan Tuddukat dan Urai, yaitu seni olah vokal Suku Mentawai. Urai dilakukan oleh Sikerei ketika sedang menari, dan di akhir setelah tarian selesai. (Melisa)