SLB Bina Langgai, Mentawai. |
Mentawai – Melakoni profesi mulia sebagai guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) tentu bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan jiwa sosial yang tinggi serta kesabaran yang ekstra dalam membimbing anak anak disabilitas. Inilah yang dijalani oleh Nurwidia, seorang guru di SLB Bina Langgai, Tua Pejat kilometer 2, Sipora Utara, Kabupaten Mentawai.
Nurwidia sudah menjadi guru SLB sejak ia mendirikan SLB Bina Langgai tahun 2015 silam.
Ia menjelaskan, sebelum anak berkebutuhan khusus mengikuti program inklusi di sekolah umum, mereka sebaiknya memiliki ‘bekal’ yang cukup dari sekolah luar biasa yang dijalani sebelumnya.
“Sekolah luar biasa adalah jembatan seorang anak untuk mengikuti program inklusi di sekolah umum,” ujar Nurwidia saat ditemui lintassumbar Kamis, 14/2.
Menurutnya, SLB diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus agar bisa mendapatkan layanan dasar yang bisa membantu mendapatkan akses pendidikan. Masing masing anak, berbeda pula strategi pembelajaran serta fasilitas yang diberikan.
SLB Bina Langgai diperuntukkan bagi anak tunanetra yang biasanya memiliki hambatan dalam indra penglihatan, kekurangan dalam indra pendengaran atau tunarungu, memiliki kekurangan dalam anggota tubuh atau disebut tunadaksa, tunaganda, kombinasi kelainan atau kurang dalam berkomunikasi. Juga untuk tunagrahita atau individu dengan intelegensi yang di bawah rata-rata serta tidak memiliki kemampuan adaptasi sehingga mereka perlu mendapat pembelajaran tentang bina diri dan sosialisasi.
“Saya door to door ke rumah warga yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus agar mau sekolah, tahun lalu kami memiliki 18 siswa, tahun ini 6 siswa dengan antar jemput dan 6 guru tenaga honor.
Saat ini ia mengaku terkendala soal kendaraan atau transportasi untuk murid. Ia berharap ada donatur atau bantuan dari pemerintah untuk kendaraan atau perbaikan sekolah agar lebih layak.
“Dengan segala keterbatasan, kita tetap ikhlas mendidik anak anak. Namun kita tentu berharap bantuan dari pemerintah untuk kendaraan atau perbaikan sekolah,” Tutup Nurwidia. (Melisa)