Padangpariaman – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat apresiasi peluncuran program inovatif pemerintah daerah yang dipelopori oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Padang Pariaman. Hal tersebut disampaikan Gubernur yang diwakil Asisten Administrasi Umum dan Kesra Nasir Ahmad saat menghadiri acara tersebut di Kantor Bupati Padangpariaman Senin, 24/6.
“Selamat kepada bapak Bupati yang berhasil memacu inovasi perangkat daerah” ujar Nasir Ahmad.
“Mungkin DinsosP3A adalah satu-satunya di Sumbar yang melahirkan lima inovasi sekaligus. Luar biasa, daerah lain juga bisa belajar ke sini” jelasnya.
Sebagai ASN, kata Nasir, dituntut melakukan perubahan dan inovasi dalam percepatan dan transparan pelayanan. Perangkat Daerah Kabupaten Padang Pariaman telah telah berhasil melayani masyarakat dengan kemudahan layanan.
“Kita tidak bisa lagi bekerja normatif saja, datang jam tujuh dan pulang jam empat sore. Namun harus ada kinerja dan terobosan yang memudahkan pekerjaan itu sendiri” kata Ketua ikatan Alumni Pamong Praja Sumatera Barat.
Sementara Bupati Ali Mukhni menjelaskan bahwa kelima inovasi DinsosP3A yaitu pertama, Pusat Layaman Terpadu Penanganan Kemiskinan yang Cepat, Akurat, Responsif dan Efektif Kab Padang Pariaman atau disingkat Please Care Papa.
Kedua, Jujur Miskin Sadar Sejahtera atau Jujurin Saja, dimana masyarakat yang telah sejahtera diminta dengan kesadaran sendiri untuk mundur sebagai penerima bantuan.
“Hari ini ada 60 keluarga penerima manfaat yang menyatakan keluar dari bantuan PKH. Alhamdulillah, artinya masyarakat sadar sudah mampu dan tidak layak menerima bantuan lagi” kata Bupati yang digadang menjadi Gubernur ke depan.
Ketiga, Layanan Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak (Lapau Emak). Keempat, Layanan Satu Data Penanganan Kemiskinan yang bekerja sama dengan Dinas Dukcapil untuk memanfaatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kelima, website www.dinsosppa.padangpariamankab.go.id.
“Saya beri apresiasi jajaran dinsosp3a yang berkomitmen mewujudkan daerah kita sebagai kabupaten terinovatif. Kita juga siap mereplika inovasi ini dengan daerah lain” kata Bupati dua periode.
Sementara Kepala Ombudsman Sumbar Adel Wahidi mengapresiasi perubahan cepat yang dilakukan setelah penilai kepatuhan publik tahun lalu. Saat itu standar pelayanan publik sesuai Undang-undang nomor 25 tahun 2009 belum terpenuhi.
“Tahun lalu, saya hubungi pak Bupati bahwa Dinsosp3a yang memiliki nilai rendah. Kini sudah menjadi terbaik dan boleh dicontoh daerah lain” ujar Adel.
Kepala DSP3A Hendra Aswara melaporkan bahwa program inovatif direalisasikan dengan waktu yang relatif cepat, hanya 60 hari.
“Kita mulai dengan pembenahan ruangan kantor yang nyaman sesuai standar pelayanan, ada front office, ruang tunggu, pengaduan, ramah anak, laktasi dan disabilitas. Saya kira untuk Sumbar, hanya kita miliki fasilitas ini semua” ujar Hendra
Lima inovasi ini lahir sebagai wujud komitmen daerah dalam penanganan kemiskinan secara konfrehensif dan transparan serta perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Pada kesempatan itu Bupati Ali Mukhni juga memberikan penghargaan kepada Kepala Dinsosp3a Hendra Aswara atas inovasi yang diluncurkan dalam pengentasan kemiskinan. (*)
Komentar