Padang Pariaman – Kabupaten Padang Pariaman masih dihadapkan pada kekurangan tenaga guru. Hal ini disebabkan banyaknya jumlah tenaga guru yang memasuki masa pensiun setiap tahunnya.
“Khusus untuk Kabupaten Padang Pariaman sendiri jumlah tenaga guru yang memasuki masa pensiun setiap tahunnya jumlahnya bisa berkisar 200 orang,” demikian ditegaskan Kadis Pendidikan Padang Pariaman, Rahmang, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.
Karena itu lanjut Rahmang, jajaran Pemkab Padang Pariaman melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Padang Pariaman terus berupaya menutupi kekurangan tenaga guru yang ada di sekolah-sekolah. Baik itu melalui proses rekrutmen tenaga guru honor di sekolah-sekolah memanfaatkan dana BOS yang ada di sekolah.
Khususnya tenaga honor yang berlatar belakang kualifikasi pendidikan. “Begitu pula kita juga berharap dengan adanya perekrutan tenaga guru oleh pihak pemerintah pusat baru-baru ini serta perekruran tenaga P3K atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, tentunya juga diharapkan bisa melengkapi kekurangan tenaga guru atau pendidik yang ada di Padang Pariaman saat ini,” tegasnya.
Pemkab Padang Pariaman sebutnya juga memberikan perhatian khusus terhadap nasib guru honor yang ada di sekolah-sekolah. Hal itu ditandai dianggarkannya oleh Bupati insentif bagi guru honor sebesar Rp500 ribu perbulannya.
Rahmang mengakui, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yang dipimpin oleh figur berlatar belakang pendidikan seperti Bupati Ali Mukhni, sangat komit dalam memperhatikan kelangsungan pendidikan di daerah ini.
Begitu pula peningkatan kualitas maupun kuantitas pendidikan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. Hal itu tentunya tidak terlepas dari hasil akhir yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, sebagaimana tertuang dalam visi misi Bupati Padang Pariaman.
“Seperti diketahui, sesuai visi misi Kabupaten Padang Pariaman diantara goal atau agenda besar yang ingin diwujudkan oleh Pemkab Padang Pariaman seperti bagaimana meningkatkan rata-rata lama belajar. Begitu pula meningkatnya rata-rata harapan usia sekolah,” terangnya.
Dalam hal ini tegasnya salah satu yang perlu menjadi perhatian utama yaitu bagaimana menekan angka putus sekolah di Padang Pariaman. Karena bagaimana pun sebut Rahmang, hal itu nantinya jelas akan berdampak terhadap pencapaian lama-lama belajar atau lama harapan sekolah di Padang Pariaman.
Begitu juga tidak kalah pentingnya, seluruh stake holder yang ada juga terus didorong dan diharapkan agar memiliki tekad yang kuat untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, sehingga bagaimana nantinya pendidikan Padang Pariaman bisa terus meningkat. Baik secara kuantitas maupun secara kualitas.
“Demikian pula kita dari jajaran Disdikbud juga terus berupaya untuk melengkapi fasilitas pendidikan yang ada, demikian pula memperhatikan dan memotifasi tenaga pendidik serta peserta didik yang ada, demikian pula halnya memperhatikan berbagai persoalan tekhnis pendidikan lainnya,” imbuhnya.
Tentunya tidak dinafikan lagi sebut Rahmang, sebagai Bupati yang berlatar belakang pendidikan Bupati Ali Mukhni jelas sangat komit dalam memperhatikan kelangsungan dan masa depan pendidikan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. (*)
Komentar