Pariaman – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (DinsosP3A) Kabupaten Padang Pariaman menerima kunjungan kerja dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (DinsosP3) Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun tujuan dari kunjungan tersebut untuk mempererat silaturahim dan berbagi informasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
“Alhamdulillah, kami diterima dengan baik di Padang Pariaman, bersilaturahmi dan berbagai pengalaman dalam pelaksanaan tugas bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujar Kepala DinsosP3A Pessel Zulfian Apriyanto mengawali pertemuan di ruang Front Office DinsosP3A Padang Pariaman, Jumat (20/09).
Kemudian, ia memuji ruang office yang full AC yang sangat nyaman dan dilengkapi ruang menyusui, ruang bermain anak, ruang pengaduan, perpustakaan, kursi prioritas kacamata baca, minibar dan fasilitas kursi roda untuk disabilitas.
“Saya sering lihat di media bahwa ruang front office di sini sangat nyaman dan responsif gender dan sekarang kami sudah melihat secara langsung. Perubahan yang cepat dilakukan Kepala DinsosP3A Padang Pariaman bapak Hendra Aswara,” akunya.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai strategi Kabupaten Padang Pariaman meraih Kabupaten Layak Anak, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PBI JKN dan Graduasi Mandiri PKH.
Sementara Kepala Bidang Perlindungan Anak Arosi Febri Yenti mengatakan ruangan front office merupakan ujung tombak dalam pelayanan masyarakat dapat melaporkan masalah sosial, perempuan dan anak. Kenyamanan ruangan sangat diperhatikan agar masyarakat merasa diperlakukan dengan baik.
“Sesuai motto bapak Bupati bahwa tidak ada istilah pejabat di Padang Pariaman, yang ada adalah pelayanan masyarakat. Jadi Pak Kadis Hendra Aswara menyulap ruangan ini seperti hotel bintang empat,” ujar Arosi.
Arosi juga menjelaskan bahwa Kabupaten Padang Pariaman telah meraih Kabupaten Layak Anak tahun 2019 kategori Pratama. Penghargaan KLA diterima langsung oleh Bupati Ali Mukhni dari menteri PPPA Yohana Yembise di Kota Makasar tanggal 23 Juli 2019 yang lalu.
“Penginputan KLA yang terdiri dari lima kluster harus berkolaborasi dengan seluruh stakeholders. Jangan lupa upload seluruh bukti dokumen, foto, daftar hadir dan data pendukung yang diminta,” papar Arosi.
Adapun Inovasi terbaru untuk menekan angka kekerasan perempuan dan anak telah dibentuknya Layanan Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak atau Lapau Emak. Layanan ini berkolaborasi dengan penegak hukum, psikiater, LSM, pekerja sosial, ruang dunia anak, dalam membantu mengatasi persoalan terkait kekerasan perempuan dan anak. “Selain menerima pengaduan di kantor, kita juga jemput bola dalam menolong masyarakat yang butuh bantuan,” ujanya didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan, Yultafitri.
Sementara Koordinator Teknis Kesejahteraan Sosial Arif Saputra menambahkan bahwa Kabupaten Padang Pariaman telah menyalurkan BPNT sejak bulan Juli lalu. Sebanyak 19 ribu KK penerima BPNT telah menerima Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) yang akan diisi saldo sebanyak Rp110 ribu per bulannya.
“Alhamdulillah, hingga September ini, penyaluran BPNT berjalan lancar dan 92 e-Warong melayani 19 ribu penerima BPNT di 17 kecamatan,” kata Arif. (*)
Komentar