Mentawai – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Bambang Brodjonegoro resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berbahan bakar bambu yang berkapasitas sebesar 250 kilo watt (kw) serta jumlah pelanggan sebanyak 388 Kepala Keluarga.
Ada tiga desa yang mendapatkan penerangan dengan hadirnya PLTBm desa tersebut diantaranya desa Saliguma, desa Matotonan, dan desa Madobag.
“Selain terbarukan, keberadaan PLTBm ini dapat memenuhi kebutuhan dan ekonomi masyarakat seperti penghasilan masyarakat menjual bambu kepada pembangkit listrik dengan harga 700 rupiah per kilogram nya,” ujar Bambang.
PLTBm yang diresmikan ini adalah pembangkit listrik pertama di Indonesia yang bahan bakarnya adalah bambu. Teknologi ini akan diperluas khusus nya di kepulauan Mentawai karena masih banyak desa dan dusun-dusun yang perlu penerangan. Dan proyek ini juga akan didorong ke pulau pulau kecil di Indonesia.
Selain penerangan pemerintah pusat juga akan membantu dengan jalan trans Mentawai agar dapat mengkoneksi seluruh wilayah kepulauan Mentawai dan juga mendorong Mentawai sebagai destinasi wisata kelas dunia dengan mempersiapkan infrastruktur pendukung seperti bandara, pelabuhan dan jalan penghubung di berbagai tempat.
Pariwisata Mentawai dapat menjadi sektor yang membangkitkan perekonomian Mentawai. Nilai investasi dari ketiga desa tersebut lebih kurang 150 miliar rupiah hibah dari Millenium calens conversation Amerika serikat.
“Harapan saya dengan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan ini dapat mendukung Perusahaan Listrik Negara (PLN)sekaligus berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur pembangkit listrik energi baru terbarukan,” ujar Bambang.
Lebih jauh Bambang berharap proyek PLTBm ini bakal menjadi contoh konsep energi terbarukan berkelanjutan, serta dapat segera direplikasi ke daerah lain, hingga ke daerah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal di Indonesia. (Melisa)
Komentar