Lintassumbar.id – Banyak modus yang digunakan oleh perantau untuk bisa masuk ke Sumatera Barat dengan mengelabui petugas di posko cek poin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seperti di posko Kabupaten Limapuluh Kota, Nasrul Abit menemukan kendaraan angkutan pemumpang yang disulap menjadi kendaraan logistik barang.
Modus lainnya dari para perantau dengan menumpang truk yang mengangkut kendaraan baru hingga menggunakan perahu agar tidak melewati posko cek poin perbatasan Sumbar-Riau.
“Sidak yang saya lakukan Selasa dini hari tadi, masih banyak kita temukan oknum masyarakat dengan berbagai macam modus,” ungkap Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat melakukan sidak di chek poin perbatasan, Selasa (19/5).
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meminta kepada seluruh masyarakat untuk memaklumi kondisi saat ini. Memurutnya yang dilakukan pemerintah dengan membatasi akses keluar masuk, agar persoalan penanganan COVID-19 ini cepat diselesaikan.
“Tidak ada lagi yang masuk ke Sumbar sementara waktu, jadi mohon bersabar. Ini semua untuk kesehatan dan keselamatan kita semua,” terangnya.
Disampaikan Nasrul Abit pada pelaksanaan PSBB yang menyisakan 9 hari lagi, Pemprov Sumbar bertekad untuk menuntaskan kasus transmisi lokal.
Karena berdasarkan hasil analisis, saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Sumbar terjadi akibat adanya transmisi lokal. Sementara untuk kasus dari luar (imported case) tidak ditenukan lagi sejak pengetatan yang dilakukan di 9 jalur masuk.
“Kalau masih ada, tentu juga imported case bisa berpotensi terulang kembali,” tutup Nasrul.(Jamal)