Lintassumbar.id – Pesantren Muhammad Al-Fatih yang terletak di Jorong Pasia Putiah, Kecamatan, Nagari Pakan Rabaa Timur, Kabupaten Solok Selatan sedikit berbeda dengan pesantren pada umumnya. Pasalnya, pesantren yang terletak diantara perbukitan itu tidak memungut biaya apapun kepada santrinya yang menimba ilmu di sana.
“Niat kami membangun pesantren ini karena pendidikan di pesantren itu tidak harus mengeluarkan uang. Apalagi dengan jumlah yang banyak,” kata Pembina Yayasan Darrul Izzatil Islam, Lena Muhammad Natsir Jumat (18/9).
Sebanyak 59 orang santri yang menimba ilmu di pesantren itu terpaksa harus belajar bergantian di ruangan musala, karena gedung yang dibangun masih belum selesai.
“Kami sudah membangun gedung untuk santri sekolah, tetapi masih belum selesai. Terpaksa santri belajar di musala terlebih dahulu,” lanjutnya.
Karena tidak memungut biaya kepada santrinya, pesantren itu hanya bisa menyediakan musala untuk tempat belajar para santri.
“Kami saat ini hanya bisa menyediakan ruangan musala saja untuk santri. Karena kami masih kekurangan dana untuk membangun gedung,” lanjutnya.
Ia menuturkan, pihaknya masih terkendala biaya untuk membangun pesantren dan membayar guru yang mengajar.
“Untuk guru yang mengajar saja honornya hanya kami berikan tiga bulan sekali. Itupun dicicil,” lanjutnya.
Saat ini, pesantren tersebut masih menunggu uluran tangan dari dermawan yang mau menyumbangkan rezekinya untuk keberlanjutan pendidikan gratis untuk santri.(Jamal)