Lintassumbar.co.id – Toko pakaian terbesar di Kota Pariaman, Grand Levis memperingati ulang tahun mereka yang ke 19 tahun 1 Maret kemarin. 19 tahun tentu bukan waktu yang singkat. Tidak heran Grand Levis begitu dikenal oleh masyarakat Kota Pariaman dan sekitarnya.
Mampu bertahan selama 19 tahun di sektor fashion tentu bukan perkara mudah, apalagi setiap saat terus bermunculan toko pakaian baru di Kota Pariaman. Namun Grand Levis tetap bertahan dan terus eksis.
Kesuksesan Grand Levis tentu bukan sebuah kebetulan, tapi buah dari kerja keras dan komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik kepada para konsumen mereka.

Owner Grand Levis, Yudhi Kurniawan mengatakan perjalanan panjang Grand Levis berawal pada tahun 2003 dimana ketika itu masih bernama Grand Citra yang berjualan di Plaza Pariaman.
“Tahun 2006 kemudian berganti nama menjadi Grand Levis, dan tahun 2010 kami buka cabang di kawasan Jawi-Jawi, kemudian tahun 2017 toko yang di Plaza Pariaman kami pindahkan ke lokasi iconik di Simpang Tabuik, Kampung Cino, Pariaman,” ujar Yudi.
Diakui Yudi, pemindahan lokasi toko ini sengaja dilakukan untuk memperluas target pasar Grand Levis. Selain itu juga bertujuan agar semakin mudah dijangkau oleh masyarakat.
Tahun 2019 Yudhi juga mendirikan toko Coffee Clothing yang berada persis di sebelah toko Grand Levis di Jawi-jawi.

Lebih jauh Yudhi menjelaskan, keberadaan Coffe Clothing merupakan komitmennya untuk memperkuat merek-merek lokal Indonesia.
Selain itu bersama Coffee Clothing Yudhi juga melakukan terobosan memadukan toko pakaian dengan cafe sekaligus. Konsep seperti sudah jamak dilakukan di kota kota besar di Indonesia, namun belum ada dilakukan di Sumbar.
“Di samping merek-merek internasional seperti Levis, Lois dan lain-lain, kami juga komitmen memberikan ruang untuk local brand Indonesia, seperti Warning, Oxygen, Westlee, Greenlight, 3second dan pakaian kurta muslim yang sedang viral, Hisyam, serta merek lokal lainnya,” ujar Yudi.
Lebih jauh Yudi menjelaskan konsep Coffee Clothing memadukan toko baju dengan kopi merupakan bagian dari peningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.
19 tahun berkiprah di Kota Pariaman, Yudi mengatakan dirinya punya trik tersendiri dalam mempertahankan eksistensi Grand Levis di Pariaman. Dimana ia lebih mengutamakan pelayanan ketimbang mengejar target omset.
“Mempertahankan servis pelayanan, bagaimana pelayanan lebih utama dari omset, jalin hubungan dengan pelanggan, tidak semata-mata omset, meningkatkan SDM pegawai dengan memberikan pelatihan dan training, kemudian memberikan reward kepada karywan terbaik, traveling dan gathering,” ujarnya.
Tidak hanya membina hubungan dengan customer, Grand Levis juga membina hubungan baik dengan pihak suplayer.
“Kepercayaan adalah modal utama dalam bisnis ini, pasalnya awal memulai usaha ini, kami dengan modal minim, namun berkat kepercayaan dari suplayer, kami bisa mendapatkan barang, kepercayaan ini yang terus kami jaga hingga saat ini, seringkali kami berkunjung ke tempat suplayer terkadang hanya untuk bersilaturahmi, diskusi atau sharing dengan mitra kami,” tutur Yudi.
Selain itu Toko Grand Levis juga aktif mendukung kegiatan masyarakat dan program pemerintah daerah melalui program sponsorship.
“Untuk terus mendekatkan diri dengan masyarakat, kami juga mensponsori kegiatan sosial, kepemudaan dan olahraga, kegiatan pelajar, hingga mendukung program pemerintah,” ungkap pria yang murah senyum ini.

Lebih jauh Yudi menjelaskan, persaingan dan tantangan ke depan akan semakin berat, untuk itu diperlukan inovasi guna mengikuti perkembangan zaman.
“Dengan kemajuan teknologi, kini orang belanja bisa lewat online. Sehingga kini kami juga melayani belanja secara online, selain itu kami kini juga sedang membangun market online, mengikuti tren digitalisasi, memanfaaatkan media sosial seperti Youtub, Facebook untuk promosi dan branding, bahkan kami juga mengandeng publik figur seperti Ajo Buset sebagai brand ambasador dan beberapa media serta influencer sebagai media promosi kami,” pungkas Yudi. (Fadhil)