Lintassumbar.com, Padang Pariaman – RSUD Padang Pariaman bekerjasama dengan Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia (PABMI), Smile Train (LSM internasional yang khusus di bidang bedah mulut), RS Aisyiah dan Pemkab Padang Pariaman laksanakan bakti sosial operasi bibir sumbing, Sabtu (12/05), di RSUD Padang Pariaman.
Bakti sosial dilaksanakan di RSUD Padang Pariaman karena dinilai layak dan memadai untuk tempat pelaksanaan operasi bibir sumbing. RSUD Padang Pariaman memiliki kamar operasi, tempat rawatan serta obat-obatan dan makan pasien yang memadai.
Menurut Direktur RSUD, Lismawati, kegiatan operasi bibir sumbing ini merupakan kegiatan rutin yang telah diprogramkan oleh PABMI, Smile Train serta didukung oleh Rumah Sakit Aisiyah. Biaya pelaksanaannya ditanggung oleh ketiga lembaga itu dan pasien dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan Padang Pariaman yang berasal dari 25 puskesmas yang ada di Kabupaten Padangpariaman.
“RSUD bertanggung jawab menyediakan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan operasi bibir sumbing ini,” jelas Lismawati.
Kegiatan bakti sosial dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur. Turut hadir Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Padang Pariaman Yusrita yang juga isteri Suhatri Bur, Kepala Dinas Kesehatan Aspinuddin.
Wakil Bupati menyambut baik dengan kegiatan baksos yang diadakan. Menurutnya operasi bibir sumbing ini dilaksanakan karena banyaknya ditemukan kasus ini.
“Kasus bibir sumbing yang telah berhasil diidentifikasi sebanyak 70 kasus. Pada saat ini baru bisa ditangani sebanyak 23 kasus, hal ini dikarenakan keterbatasan tenaga yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk operasi pasien dengan bibir sumbing,” ujar Suhatri Bur.
Untuk 1 pasien membutuhkan waktu kira-kira 2 jam. Dengan demikian untuk 23 kasus dibutuhkan waktu 23 jam dengan 2 operator, sehingga pelaksanaannya dibatasi dengan jumlah tersebut.
Wabup berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan sukses sehingga penderita bibir sumbing di Padang Pariaman dapat terbantu dalam mengurangi masalah kesehatannya.
Pelaksanaan selanjutnya direncanakan rutin setiap tahunnya. Kasus yang ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman cukup banyak, sehingga perlu diadakan rencana kegiatan operasi bibir sumbing selanjutnya.
Drg Findo sebagai perwakilan PABMI mengatakan perlu direncanakan operasi berkelanjutan untuk tahun-tahun berikutnya.
“Pelaksanaan tetap seperti saat ini yaitu dengan kerjasama berbagai pihak yakni PABMI, SmileTrain, RS Aisiyah dan Pemda Padang Pariaman,” katanya. (Andri)