Walikota Sawahlunto Deri Asta serahkan bantuan kepada Ilyas Noor di Balaikota Selasa 19/2. |
Sawahlunto – Warga Sawahlunto yang menjadi korban bencana gempa & tsunami di Palu, Ilyas Noor dan istrinya Yuliarti Tamim menerima bantuan dari Pemko Sawahlunto. Bantuan tersebut diserahkan Walikota Deri Asta, Selasa 19 Februari 2019 di Balaikota.
Bantuan berupa uang sebesar lima belas juta rupiah ini bersumber dari sumbangan masyarakat ‘Kota Arang’ yang dikumpulkan oleh tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos – PMD PPA) Kota Sawahlunto.
Ilyas Noor, warga Sawahlunto yang berdomisili di Palu sejak tiga puluh tahun lalu itu saat ini kondisi rumahnya rusak berat akibat dilanda bencana tsunami. Sehingga dirinya beserta istri kembali ke Sawahlunto untuk mengungsi sementara.
“Namun kami harus kembali lagi ke Palu. Sebab, anak cucu kami sudah menetap di sana. Bahkan ada anak kami yang sudah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditugaskan di Palu pula. Jadi memang kami butuh untuk kembali ke Palu,” tutur Ilyas, yang saat ini sudah berusia 83 tahun.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Dinsos PMD – PPA), Dedi Syahendry berharap bantuan yang ini dapat membantu uang transportasi Ilyas Noor dan istri kembali ke Palu dan sedikit banyak menolong untuk biaya kehidupan sesampainya mereka di Palu.
Sebelumnya Pemko Sawahlunto juga telah mengirimkan bantuan sebesar delapan puluh juta rupiah ke Kabupaten Sigi.
“Pada 11 Februari 2019 lalu, uang bantuan dari masyarakat sudah kami kirimkan ke Pemerintah Kabupaten Sigi, melalui rekening bank BNI. Bantuannya sebesar delapan puluh juta rupiah, termasuk tujuh puluh satu juta rupiah yang dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan dari guru – guru dan pelajar,” ujar Dedy.
Sementara, untuk bantuan dengan jenis pakaian bekas layak pakai yang disumbangkan masyarakat ‘Kota Arang’, sebagian masih disimpan di Dinsos PMD – PPA. Hal ini disebabkan karena pihak Pemerintah Daerah setempat di Palu, Sigi dan Donggala menyatakan tidak lagi menerima bantuan dengan jenis pakaian.
“Kita sudah koordinasikan ke Pemda setempat di sana. Namun kata mereka, sudah tidak menerima lagi yang bantuan pakaian, sebab di sana pun sudah menumpuk bantuan pakaian, distribusinya belum selesai. Sehingga sementara kita simpan di Dinas dulu. Nanti jika dibutuhkan, semisal ada bencana lagi, kita siap drop, kirimkan untuk itu,” kata Kepala Bidang (Kabid) Sosial Dinsos PMD – PPA, Nurhasnah. (Yudha)