Siak – Ketua DPRD Padangpariaman Faisal Arifin bersama komisi 4 lakukan kunjungan kerja dan studi banding ke DPRD Siak, Riau. Kunjungan ini dilakukan selama lima hari yakni dari 18 hingga 22 Juni 2019.
Ketua DPRD Padangpariaman dampingi oleh wakil bupati Padangpariaman Suhatri Bur, Assisten II Netty Warni serta beberapa orang anggota Komisi IV DPRD Melakukan Kegiatan kunker ke Kabupaten Siak.
Kedatangan rombongan DPRD Padangpariaman disambut hangat oleh sekretariat DPRD Siak yang dimpin oleh Kepala Bagian Risalah Indra Maryanto.
Faisal Arifin mengatakan kunker ini terkait dengan studi komparatif pelaksanaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tentang kesehatan dan bantuan rumah layak huni.
“Kegiatan ini bertujuan untuk belajar soal oengelolaan BLUD di Kabupaten Siak, karena di sini pengelolaan BLUD nya cukup bagus,” ujarnya.
Faisal Arifin menjelaskan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
“BLUD itu orientasinya bukan keuntungan, tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Faisal Arifin menambahkan BLUD merupakan lembaga di pemerintah daerah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat jenis Quasi Public Goods yaitu perangkat daerah yang dalam operasionalnya sebagian dari APBD dan sebagian lagi dari hasil jasa layanan yang diberikan, sifatnya tidak semata-mata mencari keuntungan (not for profit).
Faisal Arifin berharap hasil studi komparatif ini dapat ditetapkan di kabupaten Padangpariaman oleh pemerintah daerah, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita berharap pemerintah daerah dapat menyerap ilmu di sini bagaimana pengelolaan BLUD yang benar, sehingga dapat bersampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu Wakil bupati Padangpariaman Suhatri Bur mengatakan studi komparatif ini sangat bermanfaat guna memberikan gambaran dan pengetahun bagaimana pengelolaan BLUD dapat dilakukan dengan baik.
“Kegiatan ini sangat positif, karena kita tau Kabupaten Siak dikenal cukup baik dalam pengelolaan BLUD,” ujarnya.
Suhatri Bur mengakui pengelolaan BLUD di kabupaten Padangpariaman belum begitu maksimal, sehingga perlu dilakukan pembenahan dan terobosan.
“Harus kita akui pengelolaan BLUD di Padangpariaman masih belum maksimal, itulah tantangan kita ke depan bagaimana bisa melakukan terobosan dan inovasi demi memberikan pekayanan maksimal kepada masyarakat,” ujarnya.
Usai dari gedung DPRD Siak, rombongan menyempatkan melakukan kunjungan ke istana Maimun melihat sejarah kejayaan masa lalu agama islam di negeri Melayu.
Selain ke Kabupaten Siak, beberapa komisi di DPRD juga melakukan studi komparatif ke Jambi, Pelalawan dan Kampar. (*)