Pariaman – Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin menghadiri pertemuan dengan warga Desa Tungkal Selatan, Rabu (31/7/2019) pagi. Pertemuan tersebut adalah terkait penyelesaian permasalahan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) yang beberapa pekan lalu sempat ditutup warga.
Dampak akibat dari sampah serta limbah air sampah tersebut sudah sangat mencemari lingkungan dan mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Dalam musyawarah tersebut, wawako menyampaikan bahwa masyarakat Tungkal Selatan bersama kepala desa dan juga niniak mamak sudah menemuinya di rumah dinasnya pada hari Kamis, 16 Juli 2019 dimana pertemuan tersebut atas permohonan masyarakat yang meminta pemerintah penuhi lima tuntutan dari warga Tungkal Selatan.
“Tuntutan tersebut sebetulnya sudah lama sejak komitmen antara pemerintah dalam mengelola tanah tempat pembuangan akhir sampah. Saya sudah perintahkan kepada OPD terkait untuk segera menyelesaikannya”, ujarnya.
Ia mengimbau agar masyarakat bersabar, kami pemerintahan Genius-Mardison sangat serius untuk menangani berbagai masalah masyarakat salah satunya soal sampah ini.
“Kami tidak ingin masyarakat kami teraniaya dan tidak diperhatikan, kami justru ingin menyelesaikan apapun keluhan dari masyarakat”, ujarnya.
Mardison berharap permasalahan sampah ini bisa diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat. Ia yakin sampah yang ada di Tungkal Selatan ini juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar jika dikelola dengan cara profesional dan bijak.
“Bagaimana sampah itu tidak menjadi sesuatu yang menakutkan dan menjadi penyakit, malahan menjadi sumber ekonomi serta peluang kerja bagi warga sekitarnya”, ujarnya.
Sementara menurut Kepala Desa Tungkal Selatan, Rahayadi mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah melakukan rapat bersama ninik mamak dan tokoh masyarakat.
“Hasil keputusan rapat kemarin menghasilkan lima poin, pertama terkait pelaksanaan kesehatan khusus bagi warga dusun durian gadang, sarana air bersih, pengelolaan sampah secara maksimal, tempat pengaktifan puskesmas pembantu (pustu) dan kompensasi”, terangnya.
Kemudian, ia berharap pengelolaan sampah ini dapat dilakukan secara maksimal oleh Dinas Perkim dan LH Kota Pariaman.
Menurut salahsatu warga, Rina ketika diwawancarai juga menyampaikan harapannya agar mobil sampah jangan lagi masuk dan membuang sampah kesini, karena air limbah sampah membuat mati tanaman disekitarnya salah satunya sawah dan juga kebun milik warga.
“Dampak lainnya adalah masyarakat sekitar banyak mengidap penyakit, menimpa anak-anak kami sampai ada yang kena TBC karena sering menghirup udara yang tidak sehat tersebut”, ungkapnya.
Kita berharap agar pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan sampah ini secepatnya, agar keresahan warga sekitar dapat segera teratasi. (*)
Komentar