Lintassumbar.id – Forum Batajau Seni Piaman akhirnya sukses menggelar helat 1 tahun perjalanannya. Peringatan dilakukan di Nagari Koto Mambang, Kabupaten padang Pariaman pada Minggu (29/12). Acara tersebut berlangsung meriah dan penuh sesak oleh pengunjung.
“Sesak sekali, orang terlalu padat di dalam. Tapi di luar oke lah, paling tidak bisa dengar musiknya,” kata Rahman, salah seorang pengunjung yang datang malam itu.
Memang, kawasan penonton padat oleh kalangan ibu-ibu hingga anak-anak. Apresiasi yang besar dari masyarakat ini sangat membesarkan hati para panitia.
“Ini sangat luar biasa. Kita tidak menyangka penonton akan membludak seperti ini,” kata Ramidi, sang ketua pelaksana.
Acara malam itu dibuka dengan tari penyambutan yang bersifat kolosal. 70 orang penari terlibat dari berbagai sanggar yang bergabung di Forum Batajau Seni Piaman.
Sovia sang koreografer mengaku puas dengan capaian latihan dalam waktu yang kasip.
“Waktunya sangat kasip sebenarnya, karena kami sendiri juga diburu oleh agenda sehari sebelum ini (festival rakyat mengawasi bersama Bawaslu-red). Jadi kami percayakan saja dengan kemampuan para penari. Hasilnya wow,” sebut alumni ISI Padang Panjang ini.
Apresiasi tak habis-habis malam itu. Hal ini tampak dari keriuhan penonton, hingga banyaknya sumbangan yang berhasil dikumpulkan meski tidak ada sesi badoncek secara khusus.
“Tiap sebentar saya harus ke belakang panggung karena ada saja informasi tentang sumbangan yang masuk. Tapi, ini berkah luar biasa yang harus kami syukuri,” kata Rischa yang bertindak selaku MC malam itu.
Yang lebih luar biasa, ada banyak kejutan tak disangka. Kejutan pertama dari sanggar tuan rumah Baringin Sati. Pertunjukan dari olahan tapuak galembong melibatkan puluhan siswa SD berhasil tampil apik. Ini adalah salah satu suguhan yang jadi magnet sehingga penonton meringsek terus mendekati panggung.
Kedua adalah kesediaan Haji Irwan, seorang pengusaha sukses Piaman untuk menjadi pembina di bidang kewirausahaan. Bos Abadi Grup itu dikukuhkan dengan seremoni pemasangan deta.
“Saya bukan orang seni, tapi mencintai kesenian. Mari sama-sama menjaga budaya kita, karena ini kekayaan terbesar kita,” sebut Haji Irwan di tengah kerumunan masa malam itu.
Ketiga, kejutan datang dari aktifis, Ritno Kurniawan yang terkenal berkat motivasi kepariwisataannya yang tiba-tiba maju ke panggung. Penuh gembira, pemuda pelopor yang baru saja beroleh penghargaan dari menteri pariwisata ini memberi hadiah HUT.
“Karena sekarang Batajau lagi HUT, saya kasih hadiah paket wisata komplit,” sebutnya. Seluruh penggerak Forum Batajau Seni Piaman bersorak girang.
Makin malam makin hangat. Apalagi acara sempat diwarnai pemberian award untuk kalangan jurnalis, akademisi, pemerintah nagari, sponsorship, komunitas mitra, festival mitra dan kalangan seniman luar Piaman.
Terakhir, kejutan justru diberikan oleh panitia yang disebut sebagai tim lapis 2, karena merupakan generasi baru yang untuk pertama kali dipercaya menggarap ivent oleh pengurus.
Mereka memanggil semua pengurus untuk maju ke panggung, tampil menunjukkan kebolehannya. Dan jadilah malam itu ditutup dengan penampilan dadakan dari para “senior”.
Ajo Wayoik sebagai ketua didaulat untuk bernyanyi, sementara Wendy, Nadi, Roby, Andi dan sederet nama lainnya memback up untuk bermain band.
Forum Batajau Seni Piaman adalah sebuah gerakan para seniman dari Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Dalam setahun 2019, mereka berhasil menggarap 7 ivent secara berturut-turut. (rilis)