Lintassumbar.id – Direktur RSUD Pariaman dr. Indria Velutina memastikan terhitung 10 April 2020 RSUD Pariaman tidak lagi menerima pasien umum. Hal ini menyusul dijadikannya rumah sakit tersebut sebagai rumah sakit khusus Covid 19 oleh Gubernur Sumbar.
“Mulai Jumat esok kita tidak buka lagi pelayanan poli umum, karena kita menjadi rumah sakit khusus pasien Covid 19,” ujar Indria Velutina saat rapat bersama pemko Pariaman di Balaikota, 7/4/2020.
Ia menambahkan semua pasien yang non Covid-19 akan dipindahkan ke rumah sakit sekitar Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman.
“Alhamdulillah kita sudah koordinasi dengan beberapa rumah sakit yang ada di kota dan kabupaten Pariaman untuk menampung pasien umum limpahan RSUD Pariaman, mereka sudah bersedia,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, khusus untuk pelayanan hemodealisis atau cuci darah akan tetap dilayani karena gedungnya terpisah dari gedung induk rumah sakit.
Ia menambahkan untuk perawatan pasien Covid-19 itu ada ruangan khusus isolasi, ruangan tekanan negatif.
Indria menjelaskan nantinya RSUD Pariaman akan menerima pasien Covid 19 rujukan dari rumah sakit di Sumbar.
“Kami hanya menerima pasien rujukan dengan diagnosa PDP sedang dan berat, dan untuk yang sangat berat dan ada commobidnya itu nantinya dirujuk kembali ke RS. M Djamil sebagai rujukan akhir,” ulasnya.
Untuk menjadi rumah sakit khusus Covid 19, RSUD Pariaman telah mempersiapkan 50 tempat tidur di area belakang dengan 15 ruangnya menggunakan tekanan negatif kemudian 35 ruangan untuk standar ruangan isolasi biasa.
“Semoga sampai akhir bulan April ini bisa selesai semua tahap persiapan, kini kita masih menunggu alat ventilator dari provinsi,” harapnya.
Ia juga menyebutkan RSUD Pariaman sudah melakukan sosialisasi internal kepada seluruh staf dan para medis.
“Setelah ini kita akan sosialisasi dengan desa-desa di sekitar rumah sakit,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat, terutama kepada sekelompok masyarakat yang menolak.
“Kita akan terus melakukan upaya pendekatan terhadap masyarakat dan sekaligus menyakinkan mereka karena dengan protokol penanganan Covid-19 yang ada, keberadaannya tidak menggangu,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Syahrul tekankan kepada masyarakat sekitar rumah sakit agar tidak perlu khawatir dengan ditunjuknya RSUD Pariaman sebagai rujukan Covid-19. (Fdl)