Lintassumbar.id – Kota Sawahlunto terpaksa menutup sekolah tatap muka langsung mulai Selasa (28/7) dengan mengalihkan ke pola sekolah daring dan luring setelah ditemukannya 1 kasus positif virus corona diaease (Covid-19).
Sawahlunto yang sebelumnya sudah membuka sekolah tatap muka langsung karena sudah berstatus zona hijau terpaksa harus menutup sekolah tatap muka langsung, karena dengan tambahan kasus baru tersebut Sawahlunto kembali berstatus zona kuning.
“Ada tambahan positif 1 orang. Jadi langsung status Sawahlunto bergeser dari zona hijau menjadi zona kuning. Sekolah langsung kita tutup dan alihkan ke daring dan luring,” ungkap Wali Kota Sawahlunto Deri Asta.
Deri Asta menyebutkan seorang warganya yang dinyatakan positif covid-19 merupakan perantau dari Samarinda Kalimantan Timur berinisial F. Perantau itu diketahui baru kembali ke Sawahlunto selama satu minggu, setelah sampai di Sawahlunto F mengalami demam dan diambil sampel swab pada Jumat (24/7) lalu. Baru pada hari selasa Pemko Sawahlunto mendapat kabar bahwa F terkonfirmasi positif Covid-19.
Pemko kata Deri Asta, langsung menutup sekolah tatap muka langsung karena ada dua orang anak F diketahui bersekolah di tingkat SMP dan SMA. Selain itu memang dengan peralihan status dari zona hijau ke kuning harus kembali merumahkan pelajar.
Deri menjelaskan sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat di Sawahlunto sudah dibuka dengan tatap muka langsung sejak Senin (13/7). Sementara untuk sekolah tingkat SD memang belum sempat dibuka tatap muka langsung.
Sementara itu untuk perubahan status dari zona hijau ke zona kuning, Deri mengatakan hal itu tidak otomatis harus menutup destinasi wisata di Sawahlunto. Karena menurutnya lokasi wisata di Kota Arang itu sudah menerapkan protokol Covid-19 sesuai standar.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jasman Rizal mengatakan dengan peralihan Sawahlunto ke zona kuning menjadikan daerah zona hijau di Sumbar berkurang 1 menjadi 5. Kini zona hijau di Sumbar tinggal menyisakan Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kabupaten Solok Selatan. (Jamal)