Lintassumbar.id – Penambahan kasus positif corona virus disease 2019 (Covid-19) yang kembali melonjak di Sumbar pada masa adaptasi kebiasaan baru dinilai pakar epidemiologi Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Defriman Djafri Ph.D,
Defriman sebagai gelombang kedua.
Virus corona sudah mereda setelah momen hari raya Idul Fitri dimana penambahan kasus covid-19 setiap hari di sumbar berada di bawah angka 10.
Namun pada Idul Adha, penambahan kasus covid-19 di Sumbar kembali meningkat. Angka tertinggi kasus positif terjadi pada hari ini Jumat (7/8) lalu yakni 47 kasus dalam satu hari, sementara pada hari kemarin Kamis (6/8) di Sumbar ada tambahan sebanyak 31 kasus lagi.
“Ini sudah gelombang kedua. Kalau kita bicara kurva, ini sudah merangkak membentuk gelombang baru,” ungkap Defriman.
Defriman menyebut peningkatan kasus covid-19 di Sumbar sejak momen Idul Adha merupakan konsekuensi yang harus diterima dan dipertanggungjawabkan oleh Pemprov Sumbar. Karena sebelum Idul Adha, Gubernur Sumbar membuat pernyataan yang mempersilakan para perantau pulang kampung sebagai ganti momen mudik Idul Fitri.
Sehingga menurut Defriman ada gelombang orang datang ke Sumbar dari luar termasuk dari daerah zona merah yang membawa kasus impor. Kasus impor tersebut kini telah menciptakan klaster baru di kantor-kantor pemerintah, BUMN, BUMD bahkan Kampus. Ketika keran pintu masuk sudah dibuka lebar oleh Pemda artinya menurut Defriman, Sumbar harus siap berpacu untuk melakukan testing, tracing dan isolasi.
Bila kalah berpacu melakukan tiga tindakan, penularan akan terus terjadi dan akan semakin meluas. Orang tanpa gejala (OTG) akan terus menularkan covid-19 bila Pemda terlambat melakukan tracing.
“Jadi ketika berani mengimbau perantau untuk pulang kampung, harus berpacu tracing testing secara masif. Itu resiko yang sudah diambil pemerintah,” terang Defriman.
Berdasarkan data hari ini Jumat (7/8) kasus positif covid-19 di Sumatera Barat bertambah lagi sebanyak 47 orang. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak virus corona pertama kali terjadi di Sumbar.
Sehingga total warga Sumbar yang sudah tertular virus corona jenis baru sebanyak 1.085 orang. Dengan rincian, 796 orang sudah sembuh, dirawat dan isolasi 255 orang dan meninggal dunia 34 orang.(Jamal)