Lintassumbar.id – Wakil Ketua Penanggulangan Covid-19 Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi Dedi Herman mulai khawatir dengan peningkatan kasus covid-19 di Kota Bukittinggi dan daerah sekitar. Ia merasa lonjakan kasus covid di Sumbar dalam dua pekan terakhir dikhawatirkan akan membuat tenaga medis yang ada di RSAM kewalahan.
“Pasien bertambah banyak lagi, tim medis mulai kewalahan. Kami harap masyarakat harus menjaga diri supaya tidak tertular. Bila tidak, yang terkena dampaknya nanti juga tim medis,” ujar Dedi kepada lintassumbar Sabtu (15/8).
RSAM Bukittinggi merupakan salah satu rumah sakit rujukan covid-19 di Sumbar. Selain melayani pasien virus corona dari Kota Bukittinggi, RSAM juga melayani pasien yang dirujuk dari rumah sakit kabupaten dan kota lain seperti Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan lain-lain.
Disampaikan Dedi, RSAM hanya memiliki 3 orang dokter spesialis paru untuk penanganan Covid-19. Kemudian ada 14 orang yang khusus masuk ke dalam tim covid-19.
Saat ini RSAM menangani 15 orang pasien positif yang dirawat di ruang isolasi. Untuk menangani 15 orang tersebut tim medis dibagi ke dalam tiga shiff.
Dengan membagi tim menjadi tiga shift, kata Dedi sudah membuat tenaga medis kewalahan, ditambah lagi tim medis yang sedang dinas harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Dedi meminta semua pihak tidak cuek terhadap keberadaan virus corona. Bila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, angka penularan akan terus bertambah dan rumah sakit akan membludak.
“Sekarang yang banyak orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. Masyarakat harus ingat. Yang masih muda memang bisa tidak apa-apa tidak ada gejala. Tapi kan bisa menularkan ke orang tua, ke anak-anak,” jelasnya.
Dedi melihat kenyataan di masyarakat yang sudah tidak disiplin dengan protokol covid. Ia banyak melihat kafe-kafe di Kota Wisata tersebut setiap hari ramai, tidak jaga jarak dan tidak menggunakan masker.
Begitu juga dengan tempat-tempat keramaian di mana warga sudah beranggapan situasi sudah normal kembali. Kondisi ini membuat Dedi khawatir angka penularan akan terus bertambah dan tim medis sebagai benteng pertahanan terakhir akan terkena imbas.
Di Bukittinggi, kini tercatat sudah 34 orang dinyatakan positif covid-19. Sebanyak 17 orang sudah dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal. (Jamal)
Komentar