Lintassumbar.co.id – Pembangunan Masjid Raya Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok telah rampung didirikan. Pembangunan ini menghabiskan dana lebih kurang Rp.15 Milyar, yang disponsori oleh keluarga Haji Mardjohan Djamin dan para donatur lainnya yang berada di perantauan maupun di kampung halaman.
Masjid Raya Sulit Air merupakan masjid kebanggaan masyarakat Sulit Air. Masjid ini sudah dibangun sejak tahun 1911 dan sudah terjadi beberapa kali rehab pembangunan.
Dikarenakan kebutuhan dan keinginan masyakarat menjadikan masjid raya sebagai pusat syiar Islam, salah satu warga Sulit Air memiliki niat untuk merombak total wajah masjid raya dan dibangun dengan wajah baru.
Mardjohan Djamin, salah satu masyarakat Sulit Air yang cukup berhasil di rantau mencoba mewujudkannya dengan menjadi sponsor utama pembangunan masjid.
Setelah melakukan riset dan perhitungan yang cukup matang, maka didapatkan biaya bangunan yang dirombak total menghabiskan biaya sebanyak Rp.15 Milyar.
Dimulai Maret 2020 masjid raya mulai dirobohkan dan pada tanggal 17 bulan Maret dilakukan peletakkan batu pertama oleh Bupati Solok pada waktu itu, Gusmal. Untuk sementara segala kegiatan masjid dialihkan ke masjid atau mushalla sekitar.
Setelah memakan waktu 2 tahun lebih, akhirnya masjid raya kebanggan warga Sulit Air selesai dibangun dengan wajah baru.
Dengan telah selesainya pembangunan ini, keluarga Marjohan Yamin menyerahkan bangunan masjid kepada pihak pemerintahan Nagari Sulit Air yang diwakili oleh Savero Eddy Yunus.
Bertempat di Masjid Raya Sulit Air, Sabtu, (21/1), panitia melaksanakan serah terima bangunan masjid dari sponsor utama dan pengawas pembangunan kepada pemangku kepentingan di Nagari Sulit Air (Tungku Tigo Sajarangan, Tali Tigo Sapilin) dan BPN serta DPP SAS.
Tungku Tigo Sajarangan, Tigo Sapilin tersebut adalah Wali Nagari Sulit Air, Majelis Ulama Sulit Air, dan Kerapat Adat Sulit Air, serta di dampingi oleh Badan Perwakilan Nagari (BPN), serta Organisasi Masyarakat Sulit Air (SAS).
Dalam sambutannya ketua panitia, Irdizon, mengatakan ada sekitar 293 juta rupiah merupakan sumbangan dari masyarakat untuk pembangunan masjid raya. Dana tersebut tetap dimasukkan kedalam pembangunan.
Sementara Savero mengucapkan terima kasih kepada panitia dan masyarakat Sulit Air, yang telah menyokong pembangunan masjid ini.
“Saya selaku pertama dari Almarhum Marjohan Djamin merasa senang sekali, karena cita-cita Almarhum untuk berbakti kepada nagari yang beliau cintai terwujud dengan cara membangun masjid,” ujar Savero.
Masjid ini terdiri dari dua lantai. Lantai satu sebagai tempat sholat. Sementara lantai 2 digunakan sebagai pusat penelitian keagamaan, ada ruang pustaka, kantor masjid dan ruangan sholat cadangan apabila jemaah banyak.(Hendrik)